Selasa, September 25, 2007

Kesaktian Air yang Terlupakan





Judul Buku :The True Power of Water

Penulis : Masaru Emoto
Penerbit : M.Q. Publishing
Cetakan : 2006
Tebal : xx + 191 halaman
Peresensi : A. Qorib Hidayatullah*


Tidak disangka-sangka, air yang sehari-harinya kita konsumsi sebagai pelepas dahaga dan haus menyimpan kekuatan tersendiri. Dengan kedahsyatannya, air lewat Hado (Hikmah Air dalam Olah Jiwa) memberikan nilai tersendiri bagi kehidupan manusia. Terbukti dalam buku ini, The True Power of Water karya monumental peneliti Jepang, Dr.Masaru Emoto, memaparkan kekuatan air tersebut. Anehnya, dari hasil penemuannya ini, ia tidak didukung dengan displin ilmunya. Sebab, ia tidak berangkat dari latar belakang pendidikan Sains. Melainkan dia mengambil jurusan Hubungan Amerika dan Cina, Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Humaniora dan Sains.


Kesimpulan awal dari penelitian tersebut menyimpulkan bahwa air akan berubah kualitasnya berdasarkan informasi yang dibawanya. Tapi, kesimpulan ini masih radikal yang tidak bisa diterima oleh pengetahuan konvensional (hal: xiv). Hal ini, tidak membuat dia patah semangat, justru menjadi pemompa semangatnya untuk melakukan penelitian lanjutan. Penelitian tentang air terus dilakukan, sampai dia akrab betul dengan air bahkan mengerti karater air.


Terbukti, lewat ketekunanannya mempelajari air, ia mulai menuai berkah dan manfaat. Sampai-sampai berkat airlah, ia menjadi pembicara dan mempresentasikan hasil penemuannya itu di universitas-universitas terkemuka tingkat Internasional. Dalam proses penelitiannya, Dr. Masaru Emoto tidak sendirian, ia dibantu oleh temannya yaitu Tn. Kayuza Ishibasi sehingga berhasil mengambil foto kristal air pada tahun 1994. Hal itu tidak terlepas dari temuan-temuan metode yang transformasi pradigmatik dari mereka berdua, sehingga mempermudah dalam proses pengambilan gambar-gambar air yang dikristalkan.


Bahkan, Dr. Masaru Emoto dalam bukunya ini menjelaskan bagaimana cara-cara atau proses mengkristalkan air. Pertama, memasukkan sampel air kedalam botol gelas, lalu berikan informasi ke air tersebut sebuah kata, gambar, atau musik selama beberapa waktu. Kedua, meletakkan air pada empat puluh buah cawan petri berukuran diameter 5 cm atau 2,5 inci. Cawan-cawan ini kemudian dibekukan dalam freezer dengan suhu -25C (-13F) atau lebih rendah. Tiga jam kemudian, cawan-cawan tersebut dikeluarkan maka terbentuk butir-butir es dengan bagian tengah yang membulat akibat tekanan permukaan. Butir-butir es ini ukurannya sangat kecil (kurang dari setengah inci). Setiap butir es lalu dilihat dimikroskop (hal: 4).


Dalam proses pengkristalan air dengan cara-cara diatas, menimbulkan klasifikasi tersendiri yang cenderung membedakan terhadap air. Ternyata, tidak semua air (dalam eksperimen ini) mempunyai kesamaan. Misalkan, air keran, air murni dan air mineral. Air keran sama sekali tidak membentuk kristal, sedangkan air murni dapat membentuk kristal. Kristal dengan nilai estetika berkelompok, coraknya keluar begitu bebasnya dengan bentuk persegienam.


Apabila dipaksa dikristalkan dari masing-masing air (air keran, murni, dan mineral) sangat jelas perbedaannya. Yang mana, proses keberhasilan pengkristalan air yang indah menjadi tolok ukur kepositifan dari pada air. Air dengan bentuk kristal yang indah dengan begitu bernilai positif, maka dengan sendirinya mewartakan kepada kita untuk memilih kualitas air. Air keran memang tidaklah sehat untuk dikonsumsi setiap hari. Lain halnya dengan air murni dan air mineral yang mempunyai bentuk kristal bagus dan indah. Meskipun harga air mineral tergolong mahal, tapi kesehatan tubuh kita lebih mahal bukan?


Saking kagumnya, K.H. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dalam kata pengantar buku ini, lebih tegas mengklasifikasi terhadap air. Dia mengatakan: “disamping air bisa membawa pesan atau informasi dari apa yang diberikan kepadanya”. Bagi kaum muslim bolehlah mngonsumsi (memilih air) pada apa yang pernah disabdakan Nabi Muhammad saw tentang air zamzam. Ketika Dr. Masaru Emoto mengambil foto air zamzam, lalu melakukan proses pengkristalan, terbukti hasil pengkristalan dari air zamzam sangat luar biasa kandungan nilai keindahannya.


Disamping juga, dari hasil penelitian itu air terindikasi dapat mengubah pikiran manusia. Dengan energi Hado melalui penulisan (informasi atau kata) positif ataupun negatif dengan mudah dipindahkan dari benda satu kebenda lainnya. Pemberian atau penulisan informasi atau kata “Kamu Bodoh” kepada air, lalu kemudian diserap dan memunculkan kristal jika air tersebut dibekukan, mempunyai Hado tersendiri. Jika air diperlihatkan atau dikonfirmasi makna-makna positif, maka kristal yang indah akan terbentuk sebagai refleksi yang indah, hal ini melambangkan sebagai refleksi dari Hado yang positif. Hado membentuk respon air terhadap informasi yang ia diterima (hal: 26). Lantas bagaimana Hado mengubah pikiran kita?


Setiap benda mempunyai gelombang intrinsik tersendiri. Benda yang dimaksud disini adalah semua materi atom yang membentuk molekul, dan partikel sub-atom yang membentuk atom (hal:27). Setiap pikiran kita dipengaruhi oleh gelombang intrinsik benda lain yang kita gunakan untuk membentuk resonansi. Intinya, benda-benda lain melalui Hado yang sejenis dengan Hado dalam diri kita dapat membentuk resonansi dengan tubuh kita. Dan juga, dapat membentuk resonansi dengan Hado yang datang dari benda-benda dengan Hado yang sejenis tersebut.


Penggunaan Hado dalam relasi antar-manusia adalah kisah romantis seorang laki-laki dan seorang wanita yang bertemu lalu saling jatuh cinta. Ketika mereka bertemu, Hado mereka pun bertemu sehingga terbentuklah resonansi. Dengan sendirinya, pikiran kita berubah melalui energi Hado. Yang tadinya, kedua lawan jenis tersebut mempunyai perasaan datar-datar saja, bisa jadi ketiban genre“cinta-kasih” yang lebih antar sesama manusia.


Kesaktian yang terakhir dari pada air adalah: “umat manusia tak dapat hidup tanpa aku (air)”. Kontribusi air sangatlah signifikan dalam kehidupan. Coba tenangkan sejenak pikiran kita menggunakan hitung-hitungan yang sederhana mengenai hikmah dan manfaat air. Seluruh aspek aspek kehidupan kita mustahil terlepas dari air. Bahkan, Dr. Masaru Emoto dalam buku ini memberikan penghargaan tertinggi kepada air melalui ungkapannya: “Kita adalah Air”.


Maka dari itu, kehadiran buku ini sangatlah berharga bagi kehidupan kita. Dengan meraup hikmah didalamnya, kita bisa mengetahui dan memilih air-air yang berkualitas. Peningkatan kualitas air itu adalah usaha yang dapat kita lakukan sendiri. Karena kita adalah air, hindarilah gangguan Hado melalui air yang kita minum.

Tidak ada komentar: